Kamis, 06 Januari 2011

"Beri Cinta Bukan Kado"

“Saya memberikan dia segalanya sepatu baru, video game, televise sendiri. Tapi dia tidak menghormati saya,” keluh seorang ibu tentang anaknya. Orang tua yang sibuk bekerja dan member anak-anaknya banyak hadiah. Mereka berpikir dengan materi berlebih anaknya akan merasa bahagia. Ternyata, di mata anak, barang-barang itu adalah tanda ketidakpedulian orang tua bukan tanda cinta. Runyam ya?
Seorang psikolog anak, Robert Needlman, MD. Menulis di blog-nya, bahwa masalahnya adalah anak-anak tidak mengerti bahwa orang tua mebeli semua barang itu dengan bekerja demikian kerasnya.
“anak-anak malah belajar bahwa berlebih tidak pernah cukup. Begitu banyak hadiah bukan garansi anak-anak merasa dicintai,” tulis sang psikiater.
Jadi, menurut Needlman daripada anda bekerja begitu keras hingga tidak sempat pulang ke rumah, ada baiknyaanda membatasi diri, pulang ke rumah, dan memeluk anak-anak anda. Dengan mengekspresikan cinta, anak-anak belajar mencintai juga dan kenangan manis akan kegiatan masa kecilnya bias menjadi modal mental di masa dewasa si anak,” terangnya.
Bagaimana caranya mengekspresikan cinta? Daripada anda berjalan-jalan di mal mencari kado, lebih baik anda membaca atau saling bercerita, mendengarkan dan memainkan music, membaca puisi atau menonton video bersama, bermain bersama bahkan bergulat di tempat tidur. “ Jadikan diri anda hadiah yang dibungkus dengan pita cinta menggantikan materi yang dibungkus selembar kertas,” kata Needlman. (sra)

Sumber : Warta Kota

Tidak ada komentar:

Posting Komentar